Sejengkal jeda dari sekian tapak petualangandan seteguk waktu yang dirindukan:—raga beristirahat, hati disegarkan. Dari segala ritme pencarian,dari selaksa beban perjuangan. Lagoa de Albufeira, Agustus 2020
Category: Puisi
Tentang Jarak dan Ukuran
/i/Musim ini cinta harus dihitung oleh satu ukurandan hidup terbangun atas angka-angka tak tentu,karena rangkulan lebih menakutkandaripada rindu yang menggebu-gebu. /ii/Di hadapan jarak, sebuah rahasia terbentang:ukuran tersakti menjinakkan mikroorganisme mahacurangialah melebarkan lapang sentuhan.Kalau pongah melawan ukuran,kau memeluk satu pilihan:—hidup terhempas dan cintamu malang. /iii/Dekat memang bukan lagi menjadi bintangdi sela-sela rindu yang lengang,sebab di dalam… Continue reading Tentang Jarak dan Ukuran
Laut
Sukmamutenang tak terlampau,dalam dan membiru. Tapi waktu tertentuamukmu kacau balau. Fonte da Telha, Juli 2020
Mercusuar
Barangkaliaku masih perlu lebih mengertiarti sebuah kesetiaan tak bertepi, tapi aku melihatmu tersenyum ceria dan aku rasa,engkau tanda terdekat telah pernah ada. Cabo de Espichel, Juni 2020
Firman-Mu
ialah embun pagi, padanya dahaga-dahaga kami gugur tak terhenti ialah pelita abadi, menerangi hari-hari kami menyusur onak dan duri ialah pedang bermata dua, menumpas congkaknya godaan yang serbu membabi buta. Tuhan, dengan rupa diri yang tak sekokoh puncak semeru telah kuikrarkan janji di pelataran-Mu; seluruh hidup akan kuarahkan pada teduh titah-Mu. (New Manila,… Continue reading Firman-Mu
Dendang Natal
Picture's Courtesy: [ctto]Lonceng gereja berdenting riang menenun nada penuh harapan. Di langit julang gemintang tabur remang cemerlang, laskar malaikat girang berkumandang: "Gloria in excelsis Deo et in terra pax!" Amboi, ke tengah kita Tuhan datang! Segala susah jadi senang, segenap gelap jadi terang. … Continue reading Dendang Natal
Pecandu Kopi
:krm 01/ “Hidup ini terdiri atas tiga hal: buku, cinta dan kopi; dan yang terbesar di antaranya adalah kopi,” dibukanya pintu cerita jelang senja datang kemari. Semisal mantra sebelum mengecup bibir cangkir atau juga sonata selamat datang begitu bijak ia mengucap semua itu. 02/ Baginya, tak ada yang diandai-andai untuk menumpas segala pening selain secangkir… Continue reading Pecandu Kopi
Gerimis Pagi
Riuh rintikmu adalah doa teristimewa meresap sela-sela nubari dan menyuburkan sekuntum mimpi: kalimat yang menjelma aku dan siaga tanpa tetapi tak berperi sejukmu anggun sempurna. (Ruteng, Juni 2019)
Di Matamu
Kau gambarkan gemintang benderangnya tiada tara dan mengibarkan cahaya di cela-cela temaram: pada sepuluh malam yang berlalu, inikah malam kita? Kau lukiskan pelangi membias tujuh warna dan memantulkan sembilan kenangan lama: akankah kau mengembalikan rusuk yang telah pergi? Di matamu, setelah gerimis raib, cahaya mendekat kemari: Tuhan, pagi ini banyak rindu yang menelisik nubari. UN… Continue reading Di Matamu
Yang Paling Setia dari Usia
Perkara usia ia rahasia paling jelata coba mengitung di dalamnya seberapa cinta yang memelukmu hangat: walau kau sering mengacungkan rasa ragu tak bosanlah ia menemanimu dalam waktu. Perkara cinta yang paling setia ia tak lain dari yang empunya ada pada setiap tapak yang kita jejak cintanya sekokoh wadas menghalau topan: tentang yang paling setia dari… Continue reading Yang Paling Setia dari Usia